Sabtu, 03 Mei 2014

Sebuah Teka teki



Malam itu hujan deras menguyur bumi ciptaan Tuhan ini. Tetesan air hujan yang jatuh memberi irama pada atap rumahku. Angin yang berhembus membuat pepohonan dan dedaunan melambai-lambai. Tak kuasa aku menahan rasa kantuk ini, mata ku sayu ingin segera memasuki alam bawah sadarku. Terlelap ku dalam keindahan dunia lain yang membawaku ke mimpi yang cukup membingungkan. Mimpi yang memiliki sejuta teka-teki yang sulit dijawab.                                                                                                                        Dalam mimpi itu aku lihat seekor lalat. Ia berdiri di tepi kolam, kolam yang begitu besar tergambar seperti lautan yang luas. Matanya amat tajam. Ia memandang jauh ke seberang. Ia hendak terbang. Adakah kepak sayapnya yang mungil akan tahan mengarungi luasnya kolam? Tetapi tidak. Ia tampak menaiki kapal. Di atas sehelai daun, lalat itu berlayar. Angin berembus pelan, tapi ia merasakannya sebagai badai topan yang bisa menenggelamkan. Betapa luas itu lautan atau kolam. Ia terombangambing di antara gelombang. Inikah rasanya berlayar? Ia ingin terbang. Ia ingin terbang. Tapi matanya yang mungil tak mampu melihat daratan. Betapa jauh daratan diseberang yang akan ia datangi. Aku terbangun dibuatnya, mulanya aku merasa mimpi itu tidak memiliki arti apa-apa. Akan tetapi, setelah aku pikir-pikir lagi, ternyata mimpi itu adalah sebuah isyarat untukku. Laut, kolam serta daratan. Adakah pulau seberang? Mungkin, dan aku pun mulai yakin, bahwa mimpi itu tentu tak datang sia-sia. Pasti ada yang hendak disampaikannya. Adakah aku telah ditegur karena telah mengabaikan orang-orang yang sayang pada ku, aku selama ini dan lebih memikirkan diri ku sendiri, aku lebih memikirkan keegoisanku. Dan sebagaimana yang aku lihat di dalam mimpi, tidakkah negeri seberang yang hendak dituju oleh lalat itu menandakan bahwa mereka telah pergi jauh dari ku? Dan jika memang demikian adanya, bukankah sebaiknya aku kembali seperti sediakala. Aku harus lebih memperhatikan orang-orang disekelilingku, orang-orang yang menyayangiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar